Aroma Suap Gerayangi Paripurna DPRD Pesibar, Martin Sofian ‘Disorot’

Politik, Wakil Rakyat1,288 views
Martin Sofian

Bandar Lampung : Suksesnya Rapat Paripurna DPRD Pesisir Barat terkait Pengesahan APBD 2019 Selasa (04/12/2018) diduga tidak terlepas dari peran besar Martin Sofyan Anggota DPRD Pesisir Barat.

Hal ini disampaikan oleh Ali Yudiem dari Partai Kebangkitan Bangsa (PKB), Bahwa ada rekaman terkait uang pelicin untuk pengesahan RAPD tahun 2019, Pembicaran tersebut antara Eksekutif dengan anggota Dewan Martin Sofyan dari Partai Gerindara selaku Negosiator/Jembatannya.

Dalam pengesahan RAPD tahun 2019, 16 anggota dewan diberikan uang senilai 50 juta per orang, serta senilai 500 juta persatu orang proyek anggaran tahun 2019, yang ada di dinas PU serta dinas Pendidikan.

Dalam interupsinya Ali Yudiem meminta Kepada Pimpinan Sidang Paripurna supaya dibuka rekaman percakapan tersebut, supaya lebih paham yang semula seluruh Fraksi DPRD Kabupaten Pesisir Barat yang tergabung Dalam Badan Anggaran DPRD, Jum’at 30/11/2018. Sepakat Mencoret atau Menolak Tiga Usulan anggaran Dari Eksekutif yang terdiri dari Pembanguan Kantor Bupati, Meubelair Kantor DPRD, serta Keberangkatan Umroh.

“Yang tiba – tiba kaget itu Saat pengesahan Paripurna, Badan anggaran meyetujuinya. Hal ini cukup dipertanyakan,”Ali.

Sementara Interupsi lain juga disampaikan Kanadi dari Fraksi PDI perjuangan, Ia meminta kepada pimpinan sidang M. Towil Wakil Ketua I untuk menolak penambahan anggaran Kantor Bupati di APBD 2019 dari Banang sampai Paripurna.

“Kita ingin menunjukkan komitmen dan konsistensi, kebersamaan mempertahankan pendapat dan keyakinan terkait perlu nya hasil Audit BPK terhadap Kantor tersebut. Serta Revisi MoU Pembangunan Kantor Bupati yang berakhir Desember 2018, sebelum menyetujui penambahan anggaran pembangunan Kantor Bupati, Karena hal tersebut dapat berdampak hukum. Hal ini semata-mata dengan tujuan baik, Demi rakyat Pesisir Barat dan Keselamatan Pimpinan DPRD serta Bupati yang mendatangani Mou,”Kata Kanadi.

Hal senada di sampaikan April Liswar anggota Partai Demokrat yang memilih Walk out dari forum paripurna.

“Saya keluar dari persidangan bukan bearti tidak setuju dengan paripurna hari ini. Akan tetapi tiga poin penting harus di alihkan dahulu untuk kepentingan rakyat banyak yaitu menganti SD 3 yang dirobohkan inilah yang sangat urgen,”Ujar April Liswar.

Menurutnya, pengesahan paripurna saat itu ental dengan aroma suap yang juga di bayangi antara legeslatif dan eksekutif, padahal seharusnya sebagai anggota dewan mereka sepatutnya menjaga marwah partai dengan bersama-sama memberantas Korupsi, Kolusi dan Nepotisme.

“Paripurna kali ini sudah jelas siapa pelakunya janji nya apa, nilai nya berapa yang di janjikan sudah ada , saya sendiri sudah mendengar rekamam saudara martin Sofyan dalam dil-dilan,”Tegasnya.

Sementara itu, Martin Sofyan Anggota DPRD yang belum seumur jagung dilantik PAW, membantah dia melakukan itu apalagi sampai berlaku sebagai negisiator kepada eksekutif untuk mendapatkan uang 50 juta serta peroyek senilai 500 juta per anggota. Ia meminta pihak untuk melaporkannya jika ada bukti.

Penulis : Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *