Bantuan Sembako dan Logostik Untuk Lombok Disalurkan

Lampung Selatan : Bantuan berupa kebutuhan bahan pokok seperti beras, telur, pakaian laik pakai, minyak goreng, mie instant, air mineral dan terpal tenda itu, dibawa langsung dari Kota Kalianda, Lamsel, hasil dari sumbangan sejumlah donatur.

Selain pemberian sejumlah barang kebutuhan, mereka juga memberikan sejumlah uang tunai yang diterima langsung oleh tokoh masyarakat atau kepala posko dan ada juga yang diberikan langsung kepada anak-anak dan para orangtua yang menjadi korban gempa.

“Selain memberikan bantuan logistik, kami juga menyambangi beberapa masjid untuk memberikan bantuan dana perbaikan, walau tidak besar tapi diharpakan dapat membantu meringankan pembangunannya,”lanjut Yodis.

Ketua Tim Ekpedisi, Yodistara Nugraha menuturkan, hari pertama tiba di Lombok pada Jumat (14/09/2018), tim langsung menuju ke Dusun Telaga Legundi, Kecamatan Bayan, Lombok Utara, dimana sejumlah fasilitas umum seperti masjid hancur saat gempa terjadi

“Hari Sabtu (15/09/2018) kami menuju ke sekolah darurat SDN 3 Sugian di Kecamatan Sambelia, Lombok Timur. Kami membagikan 200 lebih eskrim, sebagai salah satu cara untuk membuat anak-anak sekolah dasar(SD) merasa senang dan tidak trauma dengan musibah yang terjadi,” kata Yodis kepada Beritajelpol.co.id, Minggu (16/09/2018) via aplikasi Whatsapp.

Pihaknya berharap, semoga dengan bantuan tersebut dapat meringankan dan menghilangkan trauma bagi para korban gempa, khususnya anak-anak.

“Kami akan terus membantu, tapi gerakan selanjutnya di fokuskan untuk mengumpulkan kebutuhan anak-anak seperti buku, alat tulis dan mainan. Hal ini sebagai bagian dari trauma healing,” pungkasnya.

Lalu, tim yang berangkat dari Lampung sejak Senin (10/06/2018) lalu itu, kembali memberikan bantuan bagi masyarakat yang berada di wilayah Lombok Barat yaitu Desa Kerandangan, Kecamatan Senggigi dan Desa Bukbuk, Kecamatan Lingsar, Lombok Barat.

“Hari terakhir ini, kami datang ke Desa Kerandangan. Di posko darurat itu, ada sekitar 450 keluarga yang mengungsi, lalu di Desa Bukbuk ada sekitar 75 keluarga yang mengungsi. Total ada 4 wilayah yang kami sambangi,”tutupnya.

Reporter : Dendi Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *