Bupati Loekman Sambut Kedatangan Ditjen PKH Kementrian Pertanian

Ditjen PKH Kementerian Pertanian Suport Pemkab Lamteng Bangun RPH

Lampung Tengah : Berbagai program untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat bakal dilaksanakan di Kabupaten Lampung Tengah.Salah satunya budidaya ternak bebek pedaging dan pembangunan Rumah Potong Hewan (RPH) terpadu.

Hal ini diketahui setelah Bupati Lampung Tengah (Lamteng) Loekman Djoyosoemarto beraudiensi dengan Direktur Kesehatan Masyarakat Veteriner Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan pada Kementerian Pertanian (Kementan), Syamsul Ma’arif, Rabu, 24 April 2019, lalu.

Bupati menjelaskan, kunjungan ke Direktorat Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Ditjen PKH) Kementerian Pertanian tersebut mendapat respons yang sangat baik. Melalui audiensi, paparan sekaligus usulan program yang disampaikan Loekman akan ditindaklanjuti.

Seperti pembuatan RPH terpadu, dalam satu lokasi akan ada beberapa aktivitas, yakni RPH, laboratorium, pos kesehatan hewan, dan pasar ternak.

Alasan pembangunan RPH terpadu karena di Lamteng memiliki feedlot (perusahaan penggemukan sapi) dan setiap tahun tercatat ada 120 ekor sapi keluar Provinsi Lampung.

“Selama ini sapi yang keluar dari Lampung Tengah masih dalam keadaan hidup. Di DKI Jakarta sekarang tidak ada lagi RPH dan yang masuk ke sana sudah dalam bentuk daging, bukan sapi hidup,” ujar Loekman, Jumat, 26 April 2019.

Ditjen PKH Kementerian Pertanian siap untuk mendukung rencana pembangunan RPH terpadu. Namun, Pemkab Lamteng harus lebih dulu membuat e-proposal dan menyiapkan lokasi. E-proposal itu nantinya akan ditindaklanjuti dan diteruskan ke Bappenas.

“Gambaran dana bantuan Rp30 miliar hingga Rp50 miliar (untuk pembangunan RPH terpadu berikut sarana pendukungnya). Untuk lokasi, nantinya direncanakan di sekitar Jalur Lingkar Barat,” terang Loekman, yang dijuluki ‘Bupati Gotong-royong’ ini.

Jika fasilitas RPH terpadu nantinya sudah terealisasi, sambung bupati, pihaknya akan dipertemukan dengan gubernur DKI Jakarta untuk menjalin kerjasama suplai daging sapi.


Selain RPH terpadu, budidaya ternak bebek potong menjadi pembicaraan pada pertemuan itu.

Diketahui, suplai bebek pedaging untuk kebutuhan konsumsi masih sangat rendah. Seperti halnya di Jakarta yang baru tercukupi sekitar 40 persen.

“Satu tahun perhitungannya dibutuhkan sekitar 60 ribu ton bebek pedaging. Ini sangat potensial untuk dikembangkan,” kata Loekman.

Budidaya ternak bebek pedaging diyakni Loekman mampu meningkatkan perekonomian masyarakat menjadi lebih baik. Menurut bupati, soal pemasaran bebek pedaging tidak perlu khawatir, sebab akan dibantu pemerintah.

Advetorial

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *