Lampung Selatan : Ratusan rumah warga di kawasan Sungai Way Sekampung Dusun Kualajaya, Desa Bandaragung, Kecamatan Sragi, Lampung Selatan, terendam banjir rob.
Dugaan sementara, banjir tersebut diakibatkan pasang surut air laut yang kini mengganggu aktivitas masyarakat setempat sejak empat hari terakhir.
Depli (35) warga Dusun Kualajaya, Desa Bandaragung mengatakan sekitar 400 rumah warga terendam banjir rob yang telah terjadi sejak Minggu (3/12) lalu. Dimana, ketinggian banjir rob sekitar 40-50 centimeter itu mengakibatkan aktivitas masyarakat terganggu.
“Memang banjir rob di Dusun kami hampir setiap tahunnya. Tapi, kali ini lumayan tinggi air laut yang masuk ke pemukiman. Banjir yang telah terjadi empat hari ini terjadi pada pagi hari sekitar pukul 07.00 hingga 15.00. Namun, terkadang juga terjadi pada malam hari,” katanya, Rabu (06/12/2017).
Sementara itu, Kepala Dusun Kualajaya, Syarifudin mengatakan sebanyak 1.500 jiwa dan 450 kepala Keluarga yang harus mengalami banjir rob tersebut. Bukan hanya rumah yang terendam, namun puluhan hektare tambak di dusun itu turut terandam.
“Jelas, aktivitas warga terganggu, bahkan aktivitas anak sekolah turut terganggu. Arus lalulintas di jalan penghubung Dusun Kualajaya – Umbulbesar, Desa Bandaragung terhambat. Selain itu, kami khawatir akan kesehatan warga kami,” kata dia.
Terpisah, Asisten Bidang Ekonomi dan Pembangunan Setkab Lampung Selatan Mulyadi Saleh mengatakan pihaknya langsung turun langsung untuk meninjau lokasi banjir rob. Bahkan, Pemkab Lamsel telah memberikan bantuan, seperti 20 bingkisan sembako, 300 kg beras dan uang tunai kepada korban banjir rob.
“Mengetahui hal itu, kami langsung turun ke lokasi bersama BPBD, Baznas, Dinas PU, Dinas Perhubungan, Dinas Permukiman dan Perumahan, Dinas LHD, Dinas Sosial dan Jajaran Pemerintah Kecamatan Sragi. Semoga bantuan yang kami berikan dapat bermanfaat bagi korban banjir rob,” kata dia.
Dihubungi secara terpisah, terkait banjir rob yang terjadi di Kecamatan Sragi dampaknya berhimbas pada lahan pertanian? Kepala Dinas Tanaman Pangan dan Holtikultura (DTPH) Rini Ariasih mengaku, sejak terjadi banjir tersebut 4 hari kemarin belum berdampak pada lahan pertanian warga setempat.
“Laporan dari warga juga tidak ada mas. Begitu juga dengan petugas kita di Kecamatan Sragi. Kalaupun ada dampak, hari ini pak asisten ekobang kelokasi banjir, pasti mengajak saya kelokasi,” akunya.