Pesisir Barat : Nelayan pesisir Barat, berharap pemimpin Lampung kedepan, termasuk Arinal Djunaidi-Nunik, bila terpilih harus memikirkan kemajuan tarap hidup dan kemajuan peningkatan ekonomi para Nelayan. Karena Kabupaten Pesisir Barat (Krui) dikenal sebagai destinasi wisata selancar kelas internasional bagi para petarung ombak, yang terdapat lebih dari 4000 orang adalah hidup menjadi Nelayan.
“Tidak hanya memiliki sejumlah spot dengan ombak kuat khas Samudera Hindia, dan terbukti jadi tuan rumah ajang Krui Pro 2017 yang diadakan oleh World Surf League (WSL). Itu juga kebanggan kami menjadi warga Pesisir Barat,” kata Dirwan (45), saat berkumpul dengan para Nelayan, di Pelabuhan Jukung kepada Tim Media Berjaya, Sabtu (23/12/2017).
Menurut Dirman, ada ±4.000 nelayan yang melaut di Krui dan itu merupakan aktivitas sehari-hari sebagian besar penduduk Pesisir Tengah ini.
“Kalo aktivitas memancing biasanya dilakukan mulai dari perbatasan Lemong, Bengkulu sampai ke ujung Pulau Belimbing. Banyak juga yang jaring, nyelam, nombak,”Jelasnya.
sementara itu menurut salah seorang warga lainya yakni Leman mengatakan, mengenai ikan unggulan, Pesisir Barat menggadang ikan Tuhuk atau dikenal dengan Blue Marlin sebagai ikan unggulan.
“Biasa diolah menjadi berbagai macam jenis masakan seperti bakso ikan dan gulai,”kata leman.
Untuk stok ikan Tuhuk, akan melimpah di bulan Februari – Agustus (musim kemarau). Dengan melimpahnya stok ikan Tuhuk, para nelayan melalui unit dagang mengekspor ikan-ikan ini ke wilayah Muara Baru dan Muara Angke, Jakarta.
“Ya kalo melimpah kirim ke Jakarta,”jelasnya.
Tapi, kata Leman, penjualan Ikan Marlin masih secara tradisional, termasuk ikan-ikan hasil tangkapan,
“Padahal perikanan Pesisir Barat ini dapat dikatakan menjadi salah satu wilayah prioritas penopang perikanan Indonesia. Ada juga bantuan yang diberikan Kementerian Kelautan kepada Koperasi Nelayan di Pesisir Barat,” terangnya.
Kepad Calon Gubernur, Arinal Djunaidi, dan Nunik, para Nelayan berharap ada peningkatan, baik terhadap fasilitas, dan kesejahteraan Nelayan.
“Dulu dari pemerintah ada bantuan unit kapal beserta dengan alat-alatnya. Selain itu, pemerintah pusat juga memberikan bantuan perumahan sekitar meski hanya 70 unit yang siap huni kepada para nelayan,” Tukasnya.
Tidak hanya ikan Tuhuk, di musim kemarau juga banyak ditemukan ikan Tuna di laut Pesisir Barat. Sedangkan untuk musim basah Oktober – Februari, ikan Layur dan Gurita lah yang menjadi hasil tangkapan utama. Tangkapan yang dihasilkan cukup untuk memenuhi kebutuhan ±1000 pedagang yang berada di daerah Pesisir Barat.(*)