Arinal-Nunik Harus Majukan Objek Wisata Dan Pertanian di Way Kanan

Uncategory716 views

Way Kanan : Masyarakat suku Way Kanan secara mayoritas adalah pemeluk agama Islam yang taat. Beberapa adat-istiadat terlihat banyak mengandung unsur Islami. Saat ini di wilayah pemukiman suku Way kanan ini, telah dipenuhi oleh para pendatang transmigran, terutama yang berasal dari pulau Jawa. Selain itu juga terdapat pendatang lain yang berasal dari berbagai daerah di Sumatra, seperti Minang, Palembang, Batak dan suku lainnya. 
 
Untuk itu,  jika Arinal-Nunik,  menjadi pemimpin Lampung,  adalah harus mampu menjaga kearipan lokal Way Kanan,  dan terus memajukan kehidupan adata budaya masyarakat,  yang sejahtera.  “Kebudayaan asli dan pendatang sudah berkolaburasi dengan baik,  saling menghormati,  dan ini harus terua dilesatarikan, tapi tidak mematikan kemajuan jaman, ” kata Ita (40),  warga Kasui,  di Pasar Baradatu, didampingi rekannya Yudi,  Rika,  dan Maya.

Kini,  kata Ita, seiring perkembangan jaman Kabupaten Way Kanan memiliki beberapa kecamatan baik kecamatan baru dan kecamatan lama, dan memiliki potensi alam,  juga wisata di beberapa kecamatannya seperti Kecamatan Banjit, Kasui, dan Baradatu sendiri.

“Ditempat saya,  Kecamatan Kasui memiliki beberapa obyek wisata yang masih alami sebut saja Curup Gangsa yang merupakan air terjun yang berasal dari beberapa sumber mata air yang berhimpun menjadi satu dan mengahasilkan air terjun yang begitu indah,” kata Ita,  yang ternyata juga lama bermukim di Bandarlampung. 

Rika (38), Warga Banjit,  menambahkan,  selain potensi wisata Kasui pula memiliki potensi ekonomi yang hampir 80%  diperoleh dari hasil alam seperti karet, kopi, padi, serta lada, yang turut menyumbang Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Way Kanan. “Ya selain dari sektor pertanian, Kasui juga memiliki sumber pendapatan lain yaitu transportasi, yang turut berperan penting memajukan perkonomian yang ada di Kecamatan Kasui, ditambah wisata.  Hanya saja belum di ekaplor maksimal,  masih sederhana, ” katanya. 

Kecamatan Banjit, kata Rika, memiliki potensi wisata yang sangat indah dan potensi ekonomi yang cukup baik. Ada Air Terjun Putri Malu yang terkenal hingga mancanegara yang memliki keindahan yang begitu menawan dan memikat. Selain Air Terjun Putri Malu masih banyak wisata-wisata yang lain seperti tempat Pemandian Air Panas, Bendungan Air Besay, Pemandian Air Umpu, “Namun sayang akses ke berbagai wisata di Kecamatan Banjit masih sangat sulit,” katanya.

Sedangkan basis ekonomi sektor pertanian yang ada di Kecamatan Banjit yaitu seperti kopi, padi, lada  kakao, pisang dan sayur-sayuran. Dan di Banjit yang paling menonjol setiap tahunnya yaitu kopi. Rata rata hasil panen kopi dari petani kopi 2 sampai 4 ton per 1500 hektar lahan setiap tahun nya. 

Sumber : Rillis

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *