Lampung Tengah : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil (Disdukcapil) Kabupaten Lampung Tengah (Lamteng), mulai melakukan pembenahan dalam segi pelayanan publik kepada masyarakat.
Dimana dalam segi pembuatan Elektronik Kartu Tanda Penduduk (E-KTP), Kartu Keluarga dan Akte Kelahiran sudah mulai membaik. Namun dalam segi fasilitas ruang tunggu masih sangat minim.
Demikian dikatakan Wakil Bupati Lampung Tengah Loekman Djoyosoemarto, S. Sos, saat melakukan Inspeksi mendadak (sidak) ke Disdukcapil, Senin (22/1/2018).
” Untuk fasilitas ini kedepan akan kita upayakan agar semua fasilitas Disdukcapil bisa terpenuhi dan maksimal,” kata Loekman.
Loekman menuturkan, dalam pembuatan E-KTP yang harus di pahami masyarakat adalah peroses data. Jika perekaman KTP sudah berbulan-bulan tidak bisa dicetak, tentunya ada kendala di lapangan.
” Kalau datanya belum masuk ke server maka belum bisa di cetak. Kalau datanya sudah masuk diserver Disdukcapil saya rasa tidak sampai sepuluh menit pembuatannya. Masuk lima menit sudah bisa dicetak untuk diterbitkan,” jelasnya.
Loekman menerangkan, bahwa alur data dari perekaman tidak langsung masuk ke kabupaten. Namun data dikirim terlebih dahulu ke server pusat. data server kependudukan ini ada dua tempat, yakni di Batam dan pasar minggu Jakarta.
” Nah ini yang sering mengalami kendala. Kita sudah kirim ke server pusat, kemudian pengembaliannya ke kabupaten yang suka terlambat. Kita juga tidak bisa menyalahkan mereka karena transporternya ini kan terbatas, sementara seluruh Indonesia masuknya kesitu satu tempat. Maknya disini lah kadang kadang sampai sebulan dua bulan belum bisa masuk untuk dicetak,” jelasnya.
Orang nomor dua di Lamteng ini berharap, dengan fasilitas lengkap dan peralatan memadahi tentunya akan menghilankan pungli dan calo mencalo. Sehingga masyarakat bisa mendapatkan aktivitas pelayanan secara gratis.” Tapi dengan catatan masyarakat harus datang sendiri.” pungkasnya.
Dikesempatan yang sama, Kadis Disdukcapil Lamteng Sugandi menerangkan, bahwa catatan jumlah E-KTP ada sekitar 32 ribu. Sedangkan yang sudah memiliki KTP hampir delapan ratus ribu.
” Kalau yang belum melakukan perekaman E-KTP ada sekitar sepuluh persen dari jumlah yang ada. Untuk stok blangko KTP saat ini dicapil ada sepuluh ribu. Kalaupun stok blangko tinggal dua ribu kita langsung kejakarta. Sebab dijakarta sudah mulai ada stok blangko nya,” ujarnya.
Sugandi mengatakan, langkah Disdukcapil saat ini jemput bola kekampung kampung. Dimana setiap kecamatan harus melakukan upaya jemput bola perekaman KTP ke kampung-kampung wilayah nya masing-masing. Ia pun menghimbau bagi masyarakat yang belum mencetak KTP bisa langsung ke Disdukcapil Lamteng.
” Kalau datanya sudah masuk disini dan keadaannya normal saya kira pencetakan KTP hanya butuh waktu dibawah sepuluh menit. Dan ini gratis tanpa dipungut biaya sepeser pun asalkan masyarakat datang sendiri tanpa melalui calo.” pungkasnya.