Suasana Akrab Antar Tokoh Saat konferwil PWNU Lampung (Foto : Win) |
Lampung Tengah : Konferwil PWNU Lampung yang semula direncanakan akan berlangsung selama 2 hari di Ponpes Darussa’adah, Gunungsugih, Lampung Tengah mulai dari tanggal 8 hingga 9 maret 2018 berjalan lancar, acara itu meriah dengan kehadiran puluhan tokoh dari berbagai elemen masyarakat dan pejabat pemerintahan serta tokoh seperti Bachtiar Basri dan Chusnunia Chalim.
Raut bahagia tercermin diwajah mereka saat Bachtiar Basri terlihat duduk bersama Chusnunia Chalim serta beberapa lainya seperti KH Muhsin Abdillah, Rais Syuriah NU Lampung KH RM Soleh Bajuri, ketua Tanfidziyah NU, termasuk dengan sesepuh NU seperti Muchtar Hasan dan KH Arief Mahya.
Kebersamaan itu sangat begitu indah dan hangat tatkala dihadiri juga oleh Rektor UIN Lampung Prof H. Mukri, perwakilan Wakil Rektor Unila Prof Karomani, mantan rektor Unila Prof Sugeng, dan beberapa tokoh NU lainnya.
Pemandangan bahagia dan penuh hikmat antar sesama muslim itu agaknya patut menjadi contoh dan tauladan, karena dalam realita sebenarnya Bachtiar Basri adalah warga Muhammadiyah dan juga merupakan kandidat Cawagub Lampung, begitu juga dengan Chusnunia Chalim dengan sikap politik yang berbeda. Tapi mereka tanpak begitu bersahabat, tak hayal pertemuan itu juga tanpak dimanfaatkan mereka untuk berbincang hangat dengan M. Alzier D Thabranie. Mereka tak segan tertawa ceria di sela-sela acara Konferwil NU di Ponpes Darussa’adah, Gunungsugih itu.
Sekretaris jendral (Sekjend) Pengurus Besar Nahdlatum Ulama (PBNU) Helmy Faisal Zaini saat membuka konferensi Wilayah (Konferwil) X Pengurus Wilayah Nahdlatul Ulama (PWNU) Lampung, dalam kutipan pembicaraanya, beliau menyatakan kekaguman pada indonesia karena meskipun bermacam-macam agama dan budaya tetapi semua tetap menjadi satu sebagai seorang muslim.
“Saat ini hampir tiap hari kantor PBNU kedatangan tamu dari berbagai negara, mereka mayoritas mengungkapkan kekagumannya pada Indonesia yang bermacam-macam agama dan budaya, namun tetap utuh dan terjaga,” ujarnya dihadapan ratusan ulama Lampung.
Lebih lanjut Helmy mengatakan bahwa sejatinya Islam itu adalah agama yang ramah dan menghargai setiap perbedaan, agama yang menjunjung tinggi toleransi, bukan agama yang mudah memerangi atau membuat permusuhan dengan orang lain.
” Islam itu agama yang ramah, bukan agama yang marah. Jadi, kalau ada orang Islam yang mengaku Islam tapi suka marah-marah dan suka bermusuhan, maka perlu dipertanyakan keIslamannya,” pungkasanya
Disisi lain Tokoh Muhammadiyah Lampung, Bachtiar Basri juuga menyatakan harapan yang sama yakni meski dirinya warga Muhammadiyah, namun hal tersebut tidak pernah menjadi penghalang bagi dirinya untuk bergaul dengan warga Muslim lainnya.
“Sebagai sesama Muslim, saya selalu menjaga silaturahmi dengan siapapun. Jadi, semua warga nahdliyin bagi saya adalah keluarga. Dan saya berterima kasih diundang dalam pembukaan Konferwil NU Lampung ini,”Tutupnya. (Putra)