Margomulyo : Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS) melakukan peringatan Hari Bumi (Earth Day) melalui kegiatan Bina Cinta Lingkungan di Pekon (Desa) Margomulyo, Kecamatan Semaka, Tanggamus.
Peserta pembinaan yang terlibat merupakan pelajar Pramuka SMP Negeri 1 Semaka, sebanyak 70 Orang. Para pembina terdiri dari unsur TNBBS, Mitra Taman Nasional WCS, Yabi, dan Repong, Pihak Kecamatan Semaka, Saka Wanabakti, Paskibra Semaka, dan Masyarakat Pekon Margomulyo, Tanggamus, (22/04/2018).
Aksi penanaman dilakukan bersama meliputi penanaman yaitu 200 batang tanaman jenis medang, sebagi upaya pengayaan tanda batas TNBBS, kemudian 200 batang alpukat di lahan Pekon Margomulyo, dan pengenalan persemaian tanaman keras bagi pelajar pramuka.
Kegiatan ini menjadi ajang sarasehan bagi pihak Kecamatan Semaka, masyarakat Pekon Margomulyo, dan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan (TNBBS). Diskusi ringan dilakukan bersamaan dengan kegiatan gotong royong membangun pos jaga tim satgas konflik satwa di Pekon Margomulyo.
Kepala Seksi Pengelolaan Taman Nasional (SPTN) Wilayah I Sukaraja, Sasriful Yadi, mengungkapkan bahwa melalui kegiatan pembinaan dan pengenalan langsung kondisi alam sekitar TNBBS kepada pelajar pramuka
“Diharapkan generasi muda akan memiliki pengetahuan serta karakter yang membangun alam, menerapkan nilai-nilai keseimbangan alam pada kehidupannya di masyarakat,”Katanya Senin (23/04/2018).
Sementara itu Vivin Anggoro, Penyuluh Kehutanan TNBBS, sekaligus Pembina Kepramukaan Saka Wanabakti, mengungkapkan bahwa aksi penanaman di hari bumi ini sebagai sebuah pemicu bagi generasi pelajar di sekitar TNBBS untuk lebih mengenali kondisi alam saat ini, yang memang membutuhkan peran aktif mereka dengan mengajak langsung untuk belajar ke alam terbuka.
“Kegiatan ini juga mengajarkan keterampilan khusus Krida Sakawana Bakti dalam hal hal yang dibutuhkan untuk pelestarian alam, seperti cara penanaman, pembibitan, sampai pengenalan penanganan konflik satwa,”Jelasnya.
Selain dari pihak TNBBS, Camat Semaka, Edy memberi apresiasi kepada pihak TNBBS dan masyarakat terkait kegiatan kegiatan pembinaan pelajar dan aksi cinta lingkungan seperti ini adalah aksi yang mulia, karena memang kita membutuhkan aksi terhadap kondisi alam kita saat ini.
“Tentunya kita juga berharap kegiatan serupa dapat dilakukan di wilayah Semaka lainnya yang saat ini sedang mengalami konflik dengan gajah sumatera,”Kata Edy
“Peranan satgas desa dan masyarakat sangat penting dalam mengantisipasi interaksi konflik dengan gajah sumatera, dan kami mengapresiasi peranan TNBBS dan Mitra lembaga konservasi seperti WCS, Repong Indonesia dan Yayasan Badak dalam membangun kapasitas masyarakat di Margomulyo dan Sukaraja.
“Kami juga mengharapkan kerjasama yang lebih luas dengan parapihak dalam membangun kebutuhan untuk mitigasi konflik satwa dan manusia,”tukasnya.
Sumber : Release