wakil ketua organisasi relawan jokowi Provinsi Lampung, Bara JP . |
Menggala : Keretakan hubungan kepemimpinan di pemerintah daerah Tulang Bawang mulai terasa, hal ini diduga sudah terjadi sejak acara berbuka puasa bersama yang di selenggarakan pada Senin tanggal 11 juni 2018 di rumah dinas (Rumdis) wakil Bupati Hendriwansyah yang tidak di Fasilitasi oleh Bagian Umum Pemkab Setempat.
Kegiatan yang dilakukan oleh Wakil Bupati Tulang Bawang, Hendriwansyah terpaksa menelan anggaran pribadi lantaran anggaran makan minum pemkab Tulang Bawang Tahun 2018 senilai Rp.1,2 Miliar tak dapat di gunakan, padahal Wabup Hendriwansyah sudah memberitahukan pada Kabag umum Akmal namun sayangnya anggaran itupun tak bisa di klaim karena diduga Bupati Tulangbawang Winarti tidak mengizinkan acara buka puasa bersama yang di selenggarakan oleh Wakil Bupati.
Kejadian ini dibenarkan oleh Tim pemenangan Pilkada 2017 silam Desmansyah Rz ia menyebut jika ‘keretakan’ dua pucuk pimpinan di Pemerintahan Tulang Bawanbg diduga sudah terasa sejak acara buka bersama itu terjadi.
“Saya atas nama tim pemenangan Win-hen, sangat menyayangkan dalam hal ini, acara buka bersama di rumah Wakil Bupati tidak disetujui oleh Bupati padahal anggarannya sudah jelas itu ada, untuk rumah Wakil Bupati jadi Alangkah ‘Lucunya’ kalau kalau kebenarannya seperti itu.”ungkap Desmansyah pada beritajempol, Rabu (20/05/2018).
Dilanjutkanya, acara “tanpa restu” Bupati Winarti tersebut akhirnya terpaksa menggunakan uang pribadi wakil Bupati sendiri. Sangat disayangkan hanya karena dana tak seberapa dan sejatinya memang bisa dianggarkan untuk kegiatan Buipati dan Wakil Bupati tak dapat terserap dengan baik.
“ini sudah jelas indikasinya menjolimi Wabup, saya tidak menyalahkan dinas, kalau dari dinas mereka mengambil langkah ataupun kebijakan tidak mungkin kalau tidak ada perintah dari Bupati, sebelum acara di Rumah Wakil Bupati itu sudah Diberitahukan kepada kabag Umum bahwa di rumah dinas wakil Bupati akan di adakan acarakan buka bersama cuma dari pihak umum memberikan alasan alasan yang tidak masuk akal bahwa acara di rumah Wakil Bupati belum disetujui oleh Bupati.”paparnya.
Masih kata dia, melihat keadaan itu bisa indikasikan ada polimik dalam yang dapat menjadi “pemecah” bagi kedua perangkat kepala daerah yang baru berjalan selama 6 bulan itu, sehingga dikhawatirkan bila tak ada sinergitas visi-misi awal dan tahapan pembangunan di Tulang Bawang dapat terganggu.
“Jadi kami mohon untuk kepala daerah Bupati dan wakil Bupati, saling bersinerghi dan menjaga hubungan, jangan saling menindas seperti masalah anggaran , di situ aja sudah terlihat tidak bersinerji, karena dari situ saja masyarakat sudah dapat menilai jika pemegang kebijakan mengabaikan hak-hak patner kerjanya,”Tukasnya.
Reporter : Ade Setiawan