Warga Resah Akibat Lalat Dari Kandang Ayam PT SPI

Lampung Selatan2,219 views
Warga Resah Akibat Lalat Dari Kandang Ayam PT SPI

Lampung Selatan : Warga masyarakat RT 01 merasa terganggu dan megeluhkan banyaknya lalat yang berasal dari sebuah kandang ternak ayam milik PT.Sumber Protein Indonesia (SPI) yang hanya berjarak kurang lebih 300M dari kediamanya di Dusun Bandar Rejo, Sukaraja, Palas, Lampung Selatan.

Keluhan mereka sebenarnya sudah lama terasa, namun mereka enggan untuk melaporkan keresahan itu karena akhirnya merasa tak berdaya, apalagi jika hanya melapor pada pihak Desa yang mereka anggap terkesan berpihak pada PT tersebut.

“Dulunya gak banyak lalat tapi sekarang banyak, apalagi malam kalau angin dari sana ya kadang bau kandang ayam, sesekali kalau banyak ayam mati ya bau bangke,”Ungkap warga Bandar Rejo tersebut secara Anonim (rekaman ada), Jum’at (14/12/2018).

Diceritakanya, dahulu tanah area kandang memang dibeli dari masyarakat dengan harga tinggi, mereka (pemilik dan pengelola PT) awalnya juga menjanjikan jika pembangunan tidak di area perkampungan desa alias ujung kali, namun entah mengapa berubah sehingga saat ini bangunan itu begitu dengan dengan perumahan warga.

“Beli tanahnya sampe sebrang siring sana ujung, dulu orang sini setuju karena rencana pembangunanya yang jauh dari desa, sementara dekat sini (dekat rumah warga) cuma gudang jagung pakan ayam,”Jelasnya.

Dalam beberapa waktu terakhir ini keresahan itu makin terasa oleh mereka, tetapi takut hendak mengadu, karena menurut mereka bagaimana hendak mengadu pada pihak desa sedangkan dulu yang mengizinkan adanya PT itu adalah kepala desa mereka sendiri.

“Jangan dibilang katanya saya begigi-begini, nanti kalau ada tegoran pasti saya dulu yang ‘ditembak dari belakang’, ya kalo ada ntah siapa, nggak ada yang tempat ngadu soalnya yang izinkan PT itu pak lurah gitu,”Bebernya.

Selama ini Lalat yang menghampiri rumah warga seakan sudah menjadi hal biasa, karena bagaimana tidak hal itu sudah terjadi, beruntungnya warga juga merasa aman saat ini karena ada obat yang diberi oleh pihak PT untuk penghilang lalat sementara.

“Kadang dikasih obat kalau habis juga kita bisa minta kesana, tapi ya gak cukup selamanya, habis obatnya datang lagi,”Keluhnya.

Meski demikian sebenarnya ada Hal lain yang juga membuat warga senang yaitu saat panen raya warga diberi ayam, Pun saat panen dianggap sedikit atau gagal warga tetap dikasih ayam meskipun ayam ‘BS’ kurang dari 1 Kg.

“Walaupun ayam itu sering dikasih yang gede yang kecil tapi kalau tiap hari diserang lalat ya ya resah gimana,”Ujarnya lagi.

Keterangan lain juga diamini oleh seorang wanita warga setempat yang merasa resah akan banyaknya lalat-lalat tersebut, dirinya menyebut akibat banyaknya lalat untuk beristirahat saja mereka terganggu apalagi untuk diluar rumah bercengkrama dengan keluarga.

“Lalat benar-benar menganggu.Belum mati saja kita sudah digerumuni lalat,ia mas…kita tiduran diruangan rumah udah kayak mayat aja digerumin lalat, padahal kita belum mati,”Timpal seoang wanita yang juga tercatat sebagai warga desa setempat.

Reporter : Syahroni/Slh

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *