Sarmani : Pengungsi Yang Diminta Bayaran Kapal Tak Ada di Manifest

Lampung Selatan3,627 views
Pengungsi Kembali ke Pulau Subesi Menggunakan Perahu Yang Telah di Bayar Pemkab Lamsel

Lampung Selatan : Ketua Paguyuban Nahkoda Kapal Pulau Sebesi-Canti-Krakatau Sarmani, membantah keras pemberitaan di salah satu media online terkait para pengungsi yang harus membayar dengan biaya sendiri untuk kembali Ke Pulau Sebesi maupun Pulau Sebuku.

Berita tersebut mengutip pemberitaan salah seorang oknum wartawan online M. Amir Syaripudin yang menyebut para pengungsi di Lapangan Tenis Indoor Kalianda, terpaksa merogoh kocek sendiri untuk kembali ke kampung halaman mereka di Pulau Sebesi dan Sebuku.

Kepada tim Diskominfo Lamsel, Sarmani menceritakan, permasalahan itu diketahui setelah ia dimintai keterangan oleh Dinas Perhubungan Lampung Selatan melalui sambungan telepon, pada Minggu (6/1/2019) sekitar pukul 22.00 WIB.

“Saya di telepon oleh Staf Dinas Perhubungan, katanya kami meminta bayaran kepada pengungsi yang ingin pulang. Itu tidak benar, saya juga sudah cek semua ABK tidak ada yang begitu. Spontan mereka pun geram,sudah niat baik membantu pengungsi malah diberitakan ngak benar,” cetus Sarmani dikediamannya, Minggu (6/1/2019).

Sarmani menceritakan, pada hari itu (Minggu), Pemkab Lampung Selatan sudah menyewa 8 Kapal Motor yang ada dibawah naungannya, bukan 6 kapal seperti yang diberitakan media online tersebut.

“Pak Anas (Kadishub Lamsel) yang sewa sama saya, hari itu juga langsung dibayar tunai. Sampai saya harus pulang lagi ke Pelabuhan Canti, karena ABK minta dibayar hari itu juga,” ujar Sarmani.

Lebih lanjut Sarmani mengatakan, para pengungsi yang dimintai bayaran itu mungkin pengungsi yang bukan (manifes) terdata dari Lapangan Tenis Indoor, dan naik kapal umum diluar kapal yang sudah disewa oleh Pemkab setempat.

“Saya pulang ke Sebesi ikut kapal yang terakhir yang disewa sama pemda, jam 12 baru sampai. Kalau ada pengungsi yang naik diluar kapal yang sudah disewa, itu diluar tanggungjawab kami, karena kami sudah dibayar lunas oleh Pemda” kata dia.

“Bisa jadi pengungsi itu menginap di rumah saudaranya bukan pengungsi yang dari Lapangan Tenis Indoor. Begitu dengar ada yang pulang, mereka mau pulang juga. Sedangkan kapal kami sudah istirahat di Pulau Sebesi dan kembali lagi ke Pelabuhan Canti esoknya, jadi mereka naik kapal yang bukan disewa pemda,” tambahnya.

Terkait hal itu, Sarmani pun meminta kepada tim ini untuk mengklarifikasi pemberitaan tersebut. Sebab, dia tidak ingin kerjasama yang baik dengan Pemkab Lamsel selama ini terjalin baik, rusak hanya karena kesalahpahaman.

“Tolong pak, kalau begini caranya kepercayaan masyarakat kepada Paguyuban kami, khususnya Pemda bisa hilang. Kami ga mau itu terjadi apalagi banyak wisatawan yang sewa kapal datang kesini,” keluh Sarmani.

Sebelum tim ini izin kembali ke penginapan, Sarmani sempat menanyakan keberadaan wartawan yang menulis berita tersebut.

“Memangnya dia itu (Amir) orang mana pak?,” tanya Sarmani.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *