Bandar Lampung, (Beritajempol.co.id) – Dikagetkan letusan Gunung Anak Krakatau, warga desa Way Muli, Kunjir dan Batu Balak Kecamatan Rajabasa, Lampung Selatan keluar rumah mencari tempat aman, titik kumpul juga terpisah ada yang ke masjid dan beberapa lokasi lain seperti sawah dan kaki gunung rajabasa.
Meski letusan tidak menyebabkan guncangan berarti namun warga sekitar terlihat lebih memilih mencari aman dengan berinisiatif untuk mengevakuasi diri.
“Kaget bang, beberapa warga keluar rumah dan cari tempat aman,m ni kami lagi di masjid Al-Iklas Desa Hargo Pancuran kecamatan Rajabasa, Lamsel,” Kata Dendi Warga Kunjir, Sabtu dinihari (11/04/2020).
Menurut dendi upaya penyelamatan diri itu adalah inisiatif warga, karena belum ada himbauan pasti soal bahaya akibat erupsi tersebut.
“Ya kami pilih evakuasi ini hanya inisiatif saja karena kaget, ini bau belerangnya menyengat sejkali bikin sesak,” tambahnya.
Diketahui, Gunung anak Krakatau erupsi, adapun erupsi terjadi pada pukul 21.58 WIB malam, dengan tinggi kolom abu teramati ± 200 m di atas puncak dan ± 357 m di atas permukaan laut. Erupsi ini juga terekam di seismograf situs Magma Kementerian ESDM dengan amplitude maksimum 40 mm dan durasi 72 detik.
Meski kondisi masih terpantau masih dalam kondisi aman, tapi warga tetap legih memilih siaga dan evakuasi diri.
Terpantau juga di laman magma.esdm.go.id pada pukul 02.25, secara visual letusan berkurang.
Kolom abu teramati berwarna kelabu dengan intensitas sedang hingga tebal ke arah utara. Erupsi ini terekam di seismograf dengan amplitudo maksimum 40 mm dan durasi 2284 detik.
Putra