Bandar Lampung, (Beritajempol.co.id) – Dinilai sukses dalam pengelolaan perikanan, Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menjadikan Lampung sebagai lokasi studi kasus (benchmarking) rencana pengembangan budidaya tambak udang di Sumatera Barat.
Bahkan rencana studi tersebut diagendakan selama dua hari di dua Kabupaten yakni Lampung Selatan dan Tanggamus sejak tanggal 11 hingga 12 Juni 2021.
Sebelum melakukan studi itu, rombongan terlebih dahulu dijamu oleh Gubernur Lampung Arinal Djunaidi di Mahan Agung, Rumah Dinas Gubernur, Jumat (11/6/2021).
Kunjungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat ke Provinsi Lampung ini dipimpin langsung oleh Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.
“Kita mau belajar banyak karena Lampung sukses dalam perikanan,” ujar Gubernur Sumatera Barat Mahyeldi Ansharullah.
Mahyeldi mengatakan bahwa Lampung juga sudah mensuplay udang untuk kebutuhan internasional.
“Dan kami di Sumatera Barat baru memulai namun Lampung sudah maju 15 tahun. Untuk itu tentu pengalaman-pengalaman dari Lampung ingin kita dapatkan, sehingga hal positif dari sini akan mengangkat perekonmian kita di Sumatera Barat,” katanya.
Mahyeldi menilai selain udang, banyak komoditas di Lampung yang juga sudah maju dan berkembang seperti singkong, sapi, pisang, jagung dan lainnya.
“Dengan banyak hal positif di Lampung dan sudah lama berkembang, kami memilih Lampung didalam mendapatkan berbagai pengalaman. Termasuk dengan udang kita baru mulai bahkan belum tertuang dalam RTRW tentang tambak udang,” katanya.
Ke depan, Mahyeldi berharap untuk dapat terus bersinergi dengan Provinsi Lampung sekaligus menjalin kerjasama.
“Pemerintah Provinsi Sumatera Barat diharapkan untuk segera menuangkan kerjasama dengan Provinsi Lampung sehingga kita bisa terus bersinergi,” katanya.
Sementara itu, Gubernur Lampung Arinal Djunaidi mengatakan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat menjadikan Provinsi Lampung sebagai tujuan benchmarking sangatlah tepat.
Karena menurutnya, Lampung merupakan penghasil komoditas unggulan ditingkat nasional bahkan dunia termasuk udang.
Bahkan disaat pandemi Covid-19, Lampung mampu mengendalikan perekonomian terutama pangan.
“Ketika dalam posisi situasi sulit karena Covid-19 yang berdampak pada ekonomi, namun Lampung tetap dalam posisi aman. Termasuk dalam pemenuhan kebutuhan DKI Jakarta,” ujar Gubernur Arinal.
Terkait budidaya tambak udang, Arinal mengatakan bahwa ekspor produk perikanan Provinsi Lampung pada Tahun 2020 sebesar 17.487,8 ton atau senilai 2,305 triliun. Dimana 85,26% dari komoditas ekspor tersebut adalah udang.
“Dengan volume ekspor udang sebesar 14.910,9 ton, dengan Negara tujuan Amerika Serikat, Jepang, dan Uni Eropa,” katanya.
Arinal menyebutkan berdasarkan perbandingan volume ekspor perikanan Provinsi Lampung triwulan 1 Tahun 2020 dengan Triwulan I Tahun 2021 mengalami peningkatan volume ekspor sebesar 4,7%.
“Hal ini menjadi catatan bahwa komoditas perikanan menjadi kegiatan usaha yang menjanjikan dan cenderung stabil dalam situasi pandemi,” katanya.
Selain itu, pengembangan udang di Lampung juga dilirik oleh pemerintah pusat salah satunya Kementerian Koperasi dan UKM.
Untuk diketahui, didalam kunjungan Pemerintah Provinsi Sumatera Barat di Provinsi Lampung, diagendakan dihari pertama rombongan akan mengunjungi lokasi peternakan sapi PT. Juang Jaya Abdi Alam dan tambak udang Desa Way Urang di Kabupaten Lampung Selatan.
Selanjutnya, di hari kedua akan berkunjung ke lokasi tambak udang modern di Kabupaten Tanggamus.
Adpim/Red