Bandar Lampung, (Beritajempol.co.id) –Panti Rehabilitasi Wisma Ataraxis memperingati Hari Anti Narkotika Internasional {HANI) yang jatuh setiap 26 Juni, serangkaian kegiatan digelar di lembaga Rehabilitasi Penyalahguna Narkoba dan gangguan jiwa tersebut, Fajar Baru Lampung Selatan Sabtu 26 Juni 2021.
Peringatan Hari Anti Narkotika Internasional ( HANI ) diperingati setiap tanggal 26 Juni, tema HANI tahun ini War On Drugs atau Perang terhadap Narkoba.
Tema kali ini adalah tema yang paling tepat karena bila tidak diperangi dengan sungguh – sungguh maka satu generasi kita akan hilang.
Rehabilitasi merupakan bagian penting dalam upaya memerangi Narkoba, hukum pasar Suplay dan demand merupakan hukum sebab akibat dimana ada permintaan maka akan ada penyedia barangnya.
Panti Rehabilitasi Wisma Ataraxis yang berdiri sejak tahun 2014 telah merehabilitasi lebih dari 1000 orang korban penyalahgunaan Narkoba, dengan harapan setelah menjalani rehabilitasi tidak lagi menjadi konsumen narkoba.
Serangkaian kegiatan peringatan HANI dilakukan secara interen di masa pandemic oleh seluruh staf dan klien dengan tujuan meningkatkan kerja sama kelompok dan komunikasi dimana semua kegiatan mengandung pembelajaran kelompok.
Seorang pecandu cenderung lebih egois dan kurang peduli dengan keluarganya, kegiatan HANI tahun ini mengajarkan untuk peduli dan muhasabah diri/merenung akan kesalahan dan dosa.
Selain itu kegiatan lain juga dilakukan di Panti Wisma Ataraxis diantaranya produksi Film Pendek dengan Judul Jail, Dead, Crazy yang diikutsertakan di kompetisi Festival Film pendek yang diselenggarakan BNN Pusat.
Zominar diskusi bersama harapan dan strategi perang terhadap Narkoba, Zikir bersama, Fun Game, Renungan di malam puncak dan talk show tentang peran rehabilitasi dalam memerangi Narkoba di Andalas Radio.
YG salah satu klien Panti Wisma Ataraxis atau disebut dengan istilah residen mengatakan, kegiatan peringatan HANI kali ini sangat menyenangkan dan bermakna, saat zikir mengingat kesalahan dan orang yang pernah disakiti.
“Saaat Fun Game-nya juga seru tapi tidak boleh egois, kalau egois pasti kalah dan terakhir terakhir nonton Film buatan teman – teman isinya lucu dan seru yang diangkat dari kejadian nyata dari salahsatu Residen,” pungkas YG.
Andi Susanto, PM Panti Rehabilitasi mengatakan, residen yang menjalani rehabilitasi terdiri dari dua, pertama residen rawat jalan dan kedua residen rawat inap itu jika dilihat dari jenis rehabilitasinya, kalau dilihat dari cara masuknya juga ada dua yang pertama karena kesadaran sendiri dan yang kedua karena paksaan.
Unsur paksaan juga ada dua yang pertama karena dipaksa keluarga yang dan kedua karena dipaksa penegak hukum, lama perawatan residen minimal 4 bulan rawat inap dan 12 kali pertemuan untuk rawat jalan.
Program yang dilakukan selama di panti adalah belajar mengembalikan fungsi kehidupan kembali seperti sebelum menggunakan Narkoba, kegiatan diatur sedemikian rupa sehingga semua kegiatan yang dilakukan menjadi sebuah proses pembelajaran.
Contoh kegiatan yang di lakukan adalah ibadah sholat 5 waktu berjamaah, sholat sunnah dhuha, belajar kelompok, belajar komunikasi, belajar life skill dan lain lain. Dengan bekal ilmu diarapkan residen siap menerima cobaan dan siap perang melawan narkoba.
Saat ini yang sedang menjalani rehabilitasi di Panti Wisma Ataraxis sebanyak 10 orang murni Gangguan Jiwa dan 9 orang penyalahguna Narkoba sudah dengan penyakit penyerta atau dual diagnosa.
Red