BANDARLAMPUNG – Gubernur Lampung Arinal Djunaidi menegaskan masalah stunting telah menjadi perhatian pemerintah. Angka sunting harus diturunkan untuk mewujudkan rakyat Lampung Berjaya.
Penegasan Gubernur tersebut disampaikan Asisten Administrasi Umum Senen Mustakim saat membuka kegiatan Penilaian Kinerja Aksi Konvergensi Penurunan Stunting Kabupaten/Kota di Provinsi Lampung Tahun 2023 di Ballroom Swiss-Belhotel Bandar Lampung, Rabu (10/5/2023).
“Masalah stunting harus diselesaikan secara terintegrasi dengan lintas sektor dan multi stakeholder. Jadikan Lampung bebas stunting, demi wujudkan Lampung berjaya,” ujar Senen.
Kegiatan ini dilaksanakan mulai tanggal 9-11 Mei 2023.
Senen menjelaskan pencapaian prevalensi stunting pada balita di Provinsi Lampung sejak Tahun 2018 sampai dengan Tahun 2022 menunjukkan tren yang positif dan Tahun 2022 sendiri mencapai 15,2%.
Pencapaian di Tahun 2022 ini menempati peringkat ke-3 provinsi dengan stunting terendah se-Indonesia.
“Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Lampung terus berkarya, stunting turun rakyatnya berjaya,” katanya.
Menurutnya, masalah stunting merupakan ancaman bagi Indonesia, karena anak stunting tidak hanya terganggu pertumbuhan fisik tapi juga pertumbuhan otak.
“Efeknya, SDM menjadi tidak produktif yang berdampak pada terganggunya kemajuan negara. Disini negara hadir untuk masyarakat guna menurunkan stunting,” ujarnya.
Senen menuturkan permasalahan stunting tidak bisa hanya diselesaikan melalui program gizi saja, tapi harus terintegrasi dengan program lainnya.
“Kompleksnya masalah stunting dan banyaknya stakeholder yang terkait dalam intervensi gizi spesifik dan sensitif memerlukan pelaksanaan yang dilakukan secara terkoordinir dan terpadu kepada sasaran prioritas,” katanya.
Dalam rangka pelaksanaan aksi konvergensi stunting, Senen mengajak seluruh kabupaten/kota yang menjadi lokus stunting agar dapat berkontribusi maksimal dalam penurunan prevalensi stunting di Provinsi Lampung dan mendukung pencapaian target penurunan stunting nasional 14% di Tahun 2024.
“Pelaksanaan kegiatan penilaian ini diharapkan mampu meningkatkan motivasi dan semangat kabupaten/kota di Provinsi Lampung dalam upaya penanganan dan pencegahan stunting di wilayahnya masing-masing, sehingga dapat menurunkan angka stunting di Provinsi Lampung sesuai dengan target yang telah ditetapkan,” katanya.
Red