Bandar Lampung, (Beritajempol.co.id) – Rumah Sakit Umum Daerah Abdul Moeloek mendapat tambahan Rp.7 Miliar untuk refocusing anggaran Dan Rp.2 Miliar untuk penanganan Covid-19 di APBD Perubahan 2020.
Plt Dirut RSUDAM Reihana mengungkapkan saat ini pihaknya masuh terus fokus penanganan covid- 19. Meski demikian pihaknya juga mendapat saran dari BPKP juga harus melihat pada pelayanan masyarakat.
“Selain covid-19 ada lainnya juga seperti stunting dan lainnya. Maka ada tambahan dana fokus prioritas stunting, TBC. Maka RSUDAM refocusing anggaran hampir Rp7 Miliar. Tapi kita punya silva dari BLUD kita. Jadi kita tambahan Rp.2 miliar untuk tambahan penanganan covid-19. Maka hari ini hal itu yang diterangkan di komisi V,” jelas Reihana usai hearing dengan Komisi V DPRD Lampung, Rabu (23/9/2020).
Bunda Reihana mengajak kepada media agar mendukung pemerintah untuk pemberitaan yang sejuk.
“Kita jangan lihat jumlah ventilator itu kurang. Karena setelah kita lihat evaluasi tiap hari bahwa RSUD lainnya di daerah juga masih belum terpakai,” kata Reihana.
Kepala dinas kesehatan Lampung itu juga menjelaskan bahwa masih banyak ventilator yang belum digunakan.
“Sebenarnya banyak yang belum digunakan. Dan tidak harus rumah sakit harus beli ventilator. Apalagi nantinya ada temen akrab Bapak Gubernur mau ngasih ventilator. Dan ada rumah sakit rujukan masih ada ventilator,” kata dia.
Selain itu, Reihana juga mengaku semakin cepat kita temukan kasus covid-19, makin cepat kita menemukan covid.
Jubir Satgas Penanganan Covid-19 Lampung itu juga meminta agar masyarakat jika isolasi mandiri di rumah tidak bisa maksimal maka sebaiknya dirujuk ke RS Bandar Negara Husada.
“Jangan isolasi mandiri di rumah, tapi di RS Bandar Negara Husada. Jika kabupaten/kota tidak ada yang menyediakan isolasi mandiri. Maka sebaiknya ke RS Bandar Negara Husada,” harapnya.
Red