Menggala : Sejumlah wilayah di pesisir laut Kabupaten Tulangbawang terkena banjir rob atau pasang tinggi. Hal ini mengakibatkan banyak kerugian materi selain dari pada terganggunya warga dalam menjalankan aktivitas. Termasuk tempat Ibadah (masjid) serta Gedung sekolah juga ikut terendam banjir.
Seperti halnya di Kecamatan Rawajitu Timur, banjir rob atau masyarakat Bumi Dipasena menyebutnya pasang tinggi, kondisi demikian telah berlangsung sejak beberapa hari yang lalu.
Akibatnya, sebagian besar wilayah pertambakan Bumi Dipasena menjadi terendam, adapun kampung yang paling parah dilanda banjir rob adalah seperti Kampung Bumi Dipasena Sentosa, Kampung Bumi Dipasena Utama, Kampung Bumi Dipasena Agung, ini karena permukaan tanah di tiga kampung tersebut relatif lebih rendah dibandingkan dengan kampung – kampung lainnya di Kecamatan Rawajitu Timur, apalagi posisinya dekat dari Sungai Way Tulangbawang.
Menurut Kepala Kampung Bumi Dipasena Jaya, Nafian Faiz, banjir rob sebenarnya merupakan siklus tahunan, pasalnya hampir setiap bulan Desember kejadian tersebut berulang.
“Biasanya di akhir tahun dan awal tahun di wilayah tambak Dipasena curah hujannya lumayan tinggi sehingga sejauh ini yang saya pantau di beberapa tempat seperti di Kampung Bumi Dipasena Utama, Bumi Dipasena Sentosa, halaman rumah warga dan teras Masjid Nurul Bahri dan jalan utama Kampung Bumi Dipasena Agung terendam banjir mulai dari 10 CM hingga 60 CM,” ucap Nafian faiz yang juga Ketua Perhimpunan Petambak Pengusaha Udang Wilayah Lampung (P3UW – Lampung).
Dia melanjutkan, bahwa hingga saat ini tidak ada korban jiwa dalam kejadian banjir rob, akan tetapi dipastikan beberapa tanaman perkebunan milik warga tergenang air, namun bersyukur hingga saat ini tidak ada satupun tambak yang diterjang banjir rob karena para petambak dari sebelumnya telah mengantisipasi.
“Sebelumnya masyarakat telah diberikan peringatan dini agar lebih waspada dan mengantisipasi terjadinya banjir rob ini, sehingga warga telah berjaga-jaga. Sedangkan untuk kerugian materi hingga saat ini belum bisa dikalkulasikan mengingat banjir rob diprediksi masih terus berlangsung, bahkan diperkirakan banjri rob ini akan masih terjadi sampai tiga hari ke depan,” tandasnya.
Sementara, di Kecamatan Dente Teladas Kabupaten Tulangbawang terpantau juga terkena banjir rob, daerah paling parah yakni Kampung Sungai Burung, hal ini lantaran posisi kampung yang juga berhadapan langsung dengan laut lepas, akan tetapi hingga saat ini posisi warga masyarakat masih menjalankan aktivitas mengingat rumah-rumah masyarakat memang rumah panggung dengan ketinggian 1 hingga 2 meter dari ketinggian air laut saat pasang dalam keadaan normal.
Laporan : Ade