Oknum ASN Pesawaran MA Diduga Lecehkan Wartawan

Uncategory915 views

Pesawaran : Dua orang wartawan harian yakni Ahmad Amri (Lampungpost) dan Imron dari Harian Bongkarpost diduga mendapat kekerasan yang diduga dari salah seorang oknum ASN dari Dinas Pendapatan Daerah Pemda Pesawaran inisial MA yang tak terima difoto saat duduk diwaktu sedang upacara HUT RI ke 73 di Pemerintahan Daerah, Pesawaran, Jum’at (17/08/2018).

Wartawan Lampungpost yang biasa meliput di daerah Pesawaran yakni Amri mengatakan, saat itu dirinya bersama rekan-rekan media lain sedang menjalankan aktivitas jurnalistik pada pengibaran sangsaka merah putih di pemda pesawaran, kemudian waktu detik-detik pengibaran berjalan mereka melihat ada salah seorang oknum ASN sedang duduk lalu mengabadikan fotonya.

“Mulanya itu waktu upacara sedang berlangsung, pas detik-detik seluruh peserta upacara melakukan penghormatan sangsaka merah putih kami liat ada salah seorang oknum ASN sedang duduk lalu lantas kami foto,”Katanya, Jum’at (17/08/2018).

Dalam kegiatan itu dirinya tak menyangka jika asn yang sebelumnya di foto itu (MA) mendatangi Amri dan rekan media lainya dalam keadaan tersulut emosi lantaran tak terima dirinya difoto tanpa ijin saat upacara berlangsung, tak hanya itu oknum ASN tersebut juga mengeluarkan nada mengancam pada awak media.

“Pas upacra selesai ibu itu datang menghampiri kami, ya kagetlah karna dia tau-tau marah dan tak terima difoto sedang duduk, saat itu MA berupaya merampas kamera kami lalu mengucapkan beberapa ancaman akan melaporkan kepolisi,”Jelas Amri.

Kejadian tersebut menjadi dresden buruk karena dihari kemerdekaan masih saja ada oknum ASN yang merampas hak wartawan di area publik melakukan aktifitas jurnalistiknya, sehingga merasa terancam para awak media yang meliput saat itu bertolak ke kantor PWI Pesawaran untuk berkumpul dan mengadu untuk mendapatkan pembelaan frofesi.

“Sekarang kami lagi kumpul di PWI Pesawaran, belum tau apa langkah selanjutnya nunggu intruksi ketua, tapi yang jelas kami diancam mau di laorkan ke polisi dan kami juga mendapatkan kekerasan buktinya foto dan kamera serta saksi da kok ngapain kita takut,”Kecamnya.(Putra)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *