Bandar Lampung : Pelaksanaan rolling besar-besaran sepekan akhir masa jabatan (AMJ) periode 2014-2019, menurut Henry Yosodiningrat ibarat menyandera gubernur baru yang akan dilantik.
“Saya tidak mengatakan etis tidak etis, tapi secara tidak langsung saya khawatir menyandera gubernur yang baru. Tersandera satu lingkungan pembantunya, staf-staf yang belum tentu beliau akan cocok. Si A menduduki posisi ini ada kesan beliau dipaksakan menerima orang-orang ini,” kata politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) itu.
Ia khawatir kebijakan itu secara psikologis akan mengganggu kinerja gubernur dan wakil gubernur periode 2019-2024.
“Kita harapkan perombakan ini tidak akan mempengaruhi kinerja gubernur yang baru. Memang idealnya mendekati ini tidak perlu. Saya tidak melihat ada hal yang urgen. Saya objektif,” tegas Henry.
Diketahui, rolling sepekan sebelum akhir masa jabatan Gubernur M Ridho Ficardo 2 Juni 2019 membuat pejabat Pemprov Lampung bingung. Karena tidak ada kepastian hingga saat ini.
Seperti diungkapkan salah seorang pejabat eselon III yang enggan disebutkan namanya. Ia mengaku bingung dengan mutasi jabatan lalu.
Dia masih bingung dan resah soal surat keputusan (SK) mutasi yang diterima. Satu sisi sudah dinyatakan pindah. Namun belum jelas soal serah terima jabatannya.
“Kami yang dimutasi ini tidak punya kebijakan di tempat kerja baru karena memang belum jelas serah terima jabatannya,” ujar dia, Senin (10/6/2019).
Menurutnya, ada hal yang membuat mereka masih menunggu dalam ketidakpastian, bila berkaca pada pengalaman, mutasi dapat saja berganti (dianulir) lantaran bersifat belum final karena di tengah pergantian tampuk kepemimpinan gubernur Lampung.
Meski sudah dinyatakan pindah, posisi saat ini masih ‘rawan’ dan belum fix. “Saya aja belum berani pindahkan barang ke ruangan sekarang, karena bisa saja dianulir kembali, karena apa kita juga belum sertijab belum laku tandatangan,” ungkap dia.
Selain pejabat eselon III, ada juga pengakuan yang disampaikan salah seorang kepala dinas eselon II lingkup Pemprov Lampung yang merasa masih khawatir dan kaget menerima perintah rolling.
“Iya ini, kita masih bingung karena ratusan orang dirolling, belum jelas ni nasib,” jelasnya usai beramah-tamah dengan Pj Gubernur Lampung di teras gedung Balai Keratun.
Red/Rls