Ditengah Kemarau, Petani Lamsel Panen Raya Padi Hibrida

Ditengah Kemarau, Petani Lamsel Panen Raya Padi Hibrida

Lampung Selatan : Musim kemarau yang sedang melanda beberapa bulan terakhir tidak membuat petani di Desa Balinuraga dan Desa Sidoreno Kecamatan Way Panji Kabupaten Lampung Selatan patah semangat dalam merasakan hasil tanamannya.

Dengan menggandeng pihak PLN sebagai mitra, petani setempat panen raya padi hibrida di area 200 Ha sawah milik petani yang tergabung dalam Gapoktan Duta Tani Makmur mampu tumbuh dan menghasilkan padi sebanyak 7 ton perhektar.

Pada kesempatan panen raya padi hibrida sekaligus pengukuhan Upja Gapoktan Duta Tani Makmur yang di laksanakan di hamparan persawahan Desa Bali Nuraga.Kamis (19/09/2019).

Hadir Plt Bupati Lamsel, H.Nanang Ermanto,Kementrian Pertanian, Ir. Sri Rusmin S, Kepala Dinas Pertanian Provinsi Lampung diwakili Muverdi, Kepala Bidang Hortikultura, Kepala Balai Pertanian lampung, Kepala Bulog Lamsel Arif dan Kepala BPTP provinsi lampung diwakili Erdiyansyah.

Selain itu hadir juga,Dandim 0421/LS Letkol kav Robinson Octovianus bessie, Kepala OPD, Anggota DPRD Lamsel,Kepala BPP provinsi Lampung,  Dadan Sunarsa, Kapolsek Sidomulyo Iptu Edi Iskandar, Camat Way Panji Isro’ Abdi dan Kepala Desa se Kecamatan Way Panji.

Dalam sambutannya, Plt bupati Lamsel  Nanang Ermanto menyampaikan,meski saat ini sedang musim kemarau,para petani di desa Bali Nuraga menunjukan kemajuan generasi muda dari pertanian yang ada di Kecamatan Way Panji.

“Ketika jalan masuk ke lokasi panen raya, saya lihat ini musim kemarau, tapi kok bisa panen. Ini menunjukkan para petani luar biasa semangatnya, ini adalah pelajaran mensyukuri hidup. Karena ada kemauan yang luar biasa, kita bisa panen”,kata Nanang.

Sementara,Kepala UPT Pertanian, Tanaman Pangan, Hortikultura dan Perkebunan , Kuncara mengatakan, Panen di way panji 1015 ha untuk bulan september 2019, Perairan Menggunakan air sumur bor. Untuk Bulan berikutnya (oktober) sekitar 600 ha padi.

“Dengan luas lahan 200 ha sawah,panen padi hibrida mampu menghasilkan 7 ton dengan Harga jual Rp 5.100 per kilo gabah panjang, sedangkan Gabah pendek Rp 4.800″ujarnya.

Sementara itu, Wayan Yase, Ketua Gapoktan Duta Tani Makmur mengatakan,”Berkat kerja keras dari petani, kami bisa panen di tengah musim kemarau selama 3 bulan”ungkapnya.

Syahroni

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *