Lampung Timur : AN (7) Siswa Sekolah Dasar Negeri 1 (SDN1) Pekalongan Kecamatan Pekalongan Kabupaten Lampung Timur ini mengalami trauma dan enggan bersekolah setelah di duga menjadi korban kekerasan dan korban Bully yang diduga di lakukan oleh kakak kelasnya sendiri. Akibatnya, di beberapa bagian tubuh AN juga terlihat sejumlah bekas luka lebam.
Celakanya lagi, tindak kekerasan tersebut diduga sudah dilakukan berulang-ulang.
Mengetahi buah hatinya diperlakukan dengan tidak wajar, Ahmad Baherman langsung melaporkan ke pihak sekolah, namun laporan tersebut hanya di tanggapi dingin oleh pihak sekolah.
“Awalnya saya meminta istri saya untuk mengadukan kejadian ini ke pihak guru di sekolah, dengan harapan kakak kelas pelaku kekerasan itu bisa ditegur dan tidak mengulangi tindakannya lagi. Bukannya tindakan kekerasan berhenti, malah beberapa hari berselang anaknya kembali mengalami tindakan kekerasan dari kakak kelasnya. Bahkan terdapat bekas lebam di bagian punggungnya. Saat ditanya, si anak mengaku itu akibat tindakan kakak kelasnya. Bahkan dia juga mengatakan sudah kerapkali mengalami kekerasan semacam itu,”jelas Ahmad.
Karena ini di nilai sudah membahayakan keselamatan buah hatinya, Ahmad membujuk anaknya untuk sekolah, dan ia pun mengantarkan anaknya pergi ke sekolah dan berinisiatif mengawasi secara langsung dari kejauhan untuk mengetahui kebenaran yang telah di sampaikan anaknya.
Setelah jam istirahat berlangsung, Ahmad menyaksikan sendiri kekerasan yang di alami anaknya yang di lakukan oleh kakak kelasnya.
“Dengan mata kepala sendiri saya melihat bagaimana ada seseorang murid yang tengah mencekik leher anak saya.
Sebagai orangtua, jelas tidak bisa menerima hal itu terjadi. Maka saya langsung membawa anak saya untuk melapor ke guru. Namun Kakak kelas yang kami laporkan pun tidak dipanggil oleh pihak sekolah, supaya bisa dikroscek langsung, sekaligus yang bersangkutan bisa diperingati supaya tidak mengulangi perbuatannya. Akan tetapi laporan itu tidak di respon,”Sesal Ahmad.
Di tempat terpisah, Ketua Lembaga Perlindungan Anak Indonesia (LPAI) Lamtim Rini Mulyati sudah Medapat Kabar adanya tindakan kekerasan dan bully yang diduga dilakukan kakak kelas terhadap adik kelasnya. Ia menilai bahwa kejadian seperti ini akibat lemahnya pengawasan dari pihak sekolah.
“Terkait Bully dan kekerasan disekolah tentu ini sangat di sesalkan. Seharusnya sekolah tersebut harus meningkatkan pengawasan terhadap anak muridnya. Dan kami meminta kepada pihak-pihak terkait untuk segera menindaklanjut masalah ini, agar kabupaten Lamtim bebas dari prilaku kekerasan anak dibawah umur,”jelas Rini di ruang kerjanya, Selasa (30/01/2018).
Sementara, pihak Sekolah Dasar Negeri satu Pekalongan Lamtim belum berhasil di konfirmasi.
Reporter : Erlangga