Lampung Selatan : Demi untuk menyambung dan memenuhi kebutuhan sehari-hari, warga Desa Tejang Pulau Sebesi Kecamatan Rajabasa Kabupaten Lampung Selatan (Lamsel) ini dengan membuat gula (gula merah). (13/07/2018)
Membuat gula bukan pekerjaan yang sangat mudah, melainkan sedikit sulit dan butuh waktu kurang lebih 4 jam dalam pengolahannya, dari merebus sari kelapa sampai mengental dan dicetak menjadi gula.
Keterbatasan dan sulitnya pekerjaan yang tetap dan layak, apalagi disebuah pulau yang hanya ada satu Desa, membuat dirinya harus semangat mesti hanya sebagai pembuat gula merah.
“Setiap hari saya membuat dan memasak air sari kelapa untuk dijadikan gula kelapa (gula merah). Dari masak sampai dicetak butuh waktu kurang lebih 4 jam,” tutur Eko Rahayu (32) kepada media saat ditemui dikediamannya.
Sementara sang suami, yang setiap harinya bekerja sebagai penyadap kelapa, dalam satu hari mampu memanjat dan mengambil air nira untuk dijadikan bahan gula itu sebanyak 7 Jerigen.
“Saya dibantu dengan suami membuat gula kelapa ini untuk menghidupi keluarga kecilnya dan membiayai anak sekolah yang saat ini sudah berusia 7 tahun,” jelasnya.
Rahayu menambahkan, dalam pengolahan gula kelapa ini dirinya bersama sang suami mampu membuat sebanyak 50 kilogram, itupun jika bahan bakunya memadai.
“Perhari kami mendapatkan 50 kilogram gula kelapa. Saya di bantu suami membuat gula kelapa ini, dari pemasakan sampai pencetakannya,” jelasnya.
Dirinya berharap kepada Pemerintah untuk dapat memikirkan nasib petani gula, karena saat ini harga gula kelapa turun perkilonya dari harga biasanya mencapai Rp11 ribu perkilonya.
“Kami berharap Pemerintah dapat menaikan harga jual gula kelapa ini, karena pihaknya menjual perkilo Rp6.500, sementara biasanya Rp11ribu perkilo,” harapanya.
Reporter : Dendi Hidayat