Jakarta : Kapolres Metro Jakarta Barat, Kombes Pol Hengki Haryadi dan jajaran kembali menorehkan prestasi dengan pengungkapan pabrik lokal narkoba jenis sabu-sabu kualitas super skala impor di perumahan Metland, jln Kateliya, Cipondoh, Kota Tangerang.
Dalam pengungkapan itu diketahui jika pabrik ini dalam sebulan mampu memproduksi 2 sampai 3 kilogram sabu dengan kualitas super. Hal ini tentunya sangat mengejutkan, betapa tidak ‘pabrik narkoba’ ini mampu menghasilkan sabu-sabu kualitas super.
“Menurut hasil pemeriksaan puslabfor, ini baru pertama kali ditemukan pabrik sebagus ini, biasanya kandungan methamphetamine dalam sabu impor hanya 40%, namun pabrik lokal ini mampu memproduksi dengan kandungan 60% methamphetamine, sehingga tentunya akan lebih membahayakan bagi penggunanya,”Kapolres Metro Jakarta Barat Kombes Pol Hengki Haryadi, Rabu (15/08/2018).
Dari banyaknya bahan baku yg ditemukan di tempat kejadian perkara (TkP), diperkirakan bisa diproduksi 10 sd 15 kg sabu. Sedangkan bahan setengah jadi ditemukan seberat 1 kilogram, dan bahan yg baru jadi 500 gram.
Yang membuat prihatin yaitu, bahan baku utk membuat sabu ini berasal dari bahan-bahan yang mudah didapat dipasaran.
“Saat memproduksi sabu tahun 2010 peracik sabu ini mendapatkan prekursor utama ephidrin dari pasar gelap yg diimpor dari China. Seiring dengan ketatnya pengawasan terhadap peredaran prekursor sabu, peracik ini melalui beberapa eksperimen mampu menemukan bahan penggantinya yaitu obat seperti neo napacin dan lain lain,”jelasnya.
Peracik sabu di pabrik tersebut yaitu anthonius wongso, merupakan mantan napi narkoba yg bebas pada tahun 2015 lalu, setelah pada tahun 2010 divonis 10 tahun penjara karena memproduksi sabu , dan ybs hanya 5 tahun menjalani kurungan.
“Sangat miris melihat hal ini, dimana seorang peracik sabu hanya menjalani setengah dari hukuman yg dijatuhkan kepadanya, dan setelah keluar kembali memproduksi sabu dengan improvisasi bahan baku dari bahan lokal,”Tukasnya.(Poet/Rls)
Rep/Editor : Putra