Bandar Lampung (Jempol): Sekolah Menengah Atas (SMA) Negeri 9 bandar lampung menjadi sasaran sekolah dari 34 provinsi di indonesia untuk menjalankan program Tani Mas Badan Ketahanan Pangan (BKP) Kementerian Pertanian (Kementan) RI.
Dengan predikat sasaran sekolah Kementan, pada Desember 2019, Kementerian Pertanian, BPTP Provinsi Lampung, Dinas Ketahanan Pangan Provinsi Lampung, Dinas Pertanian Kota Bandar Lampung melakukan kunjungan ke SMAN 9 Bandar Lampung.
Didampingi perwakilan dari Dinas Ketahanan Pangan Lampung Halimatuhsadiyah dan Kepala SMAN 9 Bandar Lampung Drs. H. Suharto, M.Pd Secara simbolis Kepala BPTP Provinsi Lampung Dr. Ir. Wahyu Wibawa, M.P, melihat dari dekat proses rumah bibit yang ada di lingkungan sekolah tersebut, Sabtu (28/12/2019).
Menurut Kepala SMAN 9 Bandarlampung, Suharto saat ditemui diruang kerjanya menyampaikan, bahwa kegiatan Tani Mas bertujuan untuk menumbuhkan semangat siswa menjadi agripreneur.
“Tujuan lain yang paling mendasar yakni untuk meningkatkan ketersediaan dan akses pangan,” ujarnya.
Suharto juga menambahkan Kementan memberikan bantuan dukungan dana sebesar Rp50 juta untuk sekolah yang menjadi sasaran program Kegiatan Tani Mas.
“Dana tersebut digunakan untuk membangun rumah bibit, demplot, dan lahan penanaman,” katanya.
Selain dana, kata dia, Kementan juga memberikan pendampingan teknis bagi sekolah-sekolah.
“Ada pula bantuan berupa 2 unit handsprayer, 1 cultivator dan 1 pompa air,” tambahnya.
Dia berharap dengan adanya program PMS, skala pengembangan kegiatan budidaya tanaman pangan saat ini dapat lebih ditingkatkan.
“Melalui dana Kegiatan Tani Mas sekolah melakukan pengadaan pupuk kandang dan pengolahan tanah agar menjadi subur. Dalam pengembangannya saat ini sekolah telah membuat rumah bibit, demplot dan lahan pertanaman,” kata Suharto memaparkan.
Diapun menjelaskan adapun kegiatan budidaya melalui dua cara yakni konvensional dan semi modern dengan menggunakan instalasi hidroponik. Siswa diedukasi agar tidak hanya dapat sekedar menanam, namun juga mampu melakukan perawatan.
“Mengenai jenis-jenis tanaman pangan yang dikembangkan ada dua jenis, diantaranya tanaman sayuran daun dan sayuran buah,” katanya.
Dengan adanya Kegiatan Tani Mas, dia melanjutkan, kegiatan budi daya tanaman pangan diharapkan bertambah maju dan berkembang, dan anak-anak semakin berminat karena dengan adanya lahan yang lebih luas dan lebih proporsional.
“Penanaman pertama program Tani Mas, bertepatan saat Kepala BPTP melakukan kunjungan lahan sekaligus monitoring progres program ini. Dan, hasilnya cukup menggembirakan,” ujar Suharto.
Sementara Direktur Program Tani Mas SMAN Bandar Lampung, Drs. Suharman, M.Pd menambahkan, hadirnya program Tani Mas di SMAN 9 dapat meningkatkan akses dan ketersediaan pangan di Indonesia.
“Program ini juga sekaligus menumbuhkan semangat siswa untuk menjadi agripreneur di lingkungan masyarakat,” katanya.
Pada program Tani Mas ini, lanjutnya, tidak hanya fokus pada budidaya tanaman sayuran daun dan sayuran buah, melainkan juga mengadakan pupuk kandang, serta pengolahan tanah agar lebih subur.
“Semua itu didanai melalui dana Tani Mas,” ujar dia.
Diketahui, pada pengembangan program Tani Mas ini, sekolah telah membuat lahan pertanian, polybag, vertikultur, akuaponik, media pot, dan hidroponik. Untuk akuaponik dilakukan menggunakan sistem budidaya ikan dalam ember.
DP