Program Gizi Anak di SDN 04 Tajimelala Tak Maksimal, Diduga Anggaranya ‘Disunat’

Lampung Selatan1,043 views
Progas di SDN 04 Tajimelala Tak Maksimal

Lampung Selatan : Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan (Kemdikbud) terus berupaya meningkatkan gizi anak sekolah melalui asupan gizi, namun sangat disayangkan jika harapan itu kurang selaras dan kurang maksimal seperti salah satu contoh di SDN 04 Tajimalela, Kalianda, Lampung Selatan.

Indikasi kurang maksimalnya resapan dana program gizi anak sekolah dasar, yang seharusnya dilaksanakan oleh SDN 04 Tajimalela ini diketahui setelah pengakuan salah seorang wali murid yang geram, karena pada Senin, 19 November 2018 anaknya beserta seluruh murid lain tak mendapatkan hak asupan gizi yang dimaksud.

“Kedapatan, Senin 19 November 2018, Kegiatan sarapan pagi di Sekolah Dasar negeri (SDN) 04 tajimalela tidak ada aktifitas sarapan pagi untuk seluruh wali murid tidak berjalan,”Ujarnya secara Anonim pada Beritajempol.co.id.

Menurutnya, program gizi anak sekolah dasar yang dibagi dalam dua termyn. Dimana termyn pertama dibagi selama 54 hari makan sejak 23 juli sampai 26 september 2018. kemudian Untuk termyn yang kedua dari tanggal 1 Oktober sampai dengan 3 Desember 2018.

“Termin kedua kan belum abis jadi saya tau persis karena saya memperhatikan anak saya yang sekolah disitu, kapan peleksanaanya dimulai,”Akunya seperti apa percakapan dan pengakuan yang terekam di ponsel Wartawan.

Merasa tak ingin mendapatkan pengakuan sepihak, Tim Beritajempol.co.id menelisik keadaan sebenarnya ke Sekolah Dasar negeri (SDN) 04 tajimalela, apakah ucapan sang wali murid itu hanya ‘isapan jempol’ semata atau benar adanya, namun sesampainya dilokasi, Benar saja kegiatan yang dimaksud tidak berjalan alias absen.

Dilokasi, Tim juga mencari keterangan melalui Kepala sekolah SDN 04 Tajimelala, namun sangat disayangkan ponselnya dalam keadaan tidak aktif, kemudian tim kembali menjalin komunikasi melalui seorang bendahara sekolah setempat yakni bapak Riswan, yang keudian memberikan ponselnya pada kepala sekolah ibu Laili karena berada didekatnya.

Dalam percakapan itu semula Ibu Laili menyebut kegiatan itu ada dan berjalan. Namun akhirnya beliau harus mangakui jika dalam seminggu ini, tidak dilakanakan kegiatan sarapan pagi untuk anak lantaran ketua juru masak berhalangan.

“Juru masak berhalangan dikarnakan ada hajatan keluarga, namun nanti akan diganti dilain hari, wali murid ini kan gak tau sih pak gimana-gimana (halanganya-red),”Kata Kepsek, Laili melaui Ponsel Riswan saat itu.

Masih menurut laili, jika mengacu pada RAB itu perhari membutuhkan dana sebesar Rp.2.500.000 dimana bila di akumulasi tiap masing-masing siwa mendapatkan jatah Rp.15ribu. biaya itupun include dengan bahan dan biaya upah juru masak beserta lainya.

“Gak tau kalau disekolah lain ya, tapi di SDN kita itu RAB nya Rp.2.500.000,- ribu perhari, itu juga nombok dari total siswa yang terdaftar kelebihan 7 orang,”Jelasnya.

Hingga berita ini diturunkan, melihat realisasi dilapangan, sejak senin lalu hingga saat ini belum ada kegiatan dimaksud, padahal seharusnya dana sebesar Rp.2.500.000,-/Perhari itu direalisasikan dengan baik, tetapi kenyataan berkata lain sehingga muncul dugaan dari berbagai pihak dan wali murid jika dana tersebut ‘disunat’

Reporter : Syahroni/SLH

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *