Gardu Aspirasi Ruang Publik ala Warga Desa Diresmikan

Lampung Timur655 views
Lampung Timur : Anggota DPRD Provinsi Lampung Ali Imron meresmikan Gardu Aspirasi (GARASI) yang berlokasi di Desa Brajaharjosari, Kecamatan Brajaselebah, Lampung Timur, Kamis (09/11/2017).
Peresmian Gardu Aspirasi ditandai dengan pembukaan Festival Gaple 2017 Tingkat Desa Brajaharjosari yang berlangsung selama tiga hari hingga 11 November mendatang.
Dalam sambutannya, Ali Imron mengatakan Gardu Aspirasi ini merupakan tempat berkumpulnya warga masyarakat untuk membicarakan berbagai persoalan yang dihadapi dalam kehidupan bermasyarakat.
“Gardu Aspirasi atau Garasi ini nantinya jadi tempat berkumpulnya anak anak muda kreatif. Tempat dimana semua orang bisa membicarakan hal hal positif untuk masa depan desanya,” pinta Imron.
Dari gardu ini juga, di berharap mampu menyelesaikan masalah lapangan pekerjaan pemuda desa dan lain lain.
“Apakah itu persoalan pertanian, peternakan, kepemudaan, dan persoalan yang berguna bagi kemajuan bersama,” ujarnya.
Imron sempat menyinggung tingkat kerawanan sosial, sebagai dampak negatif informasi kini tumbuh pesat di pedesaan. Semua budaya kota, cepat sampai di pedesaan termasuk dampak negatifnya. Dia mencontohkan, gaya hidup yg harus diwaspadai adalah budaya hedonisme dan sikap individualisme di masyarakat kota yang berimplikasi maraknya peredaran obat terlarang ke desa desa.
“Jangan beri ruang bagi tumbuhnya sikap individualistik. Hanya memikirkan diri sendiri yang mungkin saja tumbuh akibat beban pekerjaan lalu lupa dengan silaturahmi.”
Sikap gotong royong saling menghargai dengan yang tua, masih ampuh untuk menangkal berbagai tindak kejahatan dan perilaku negatif,” jelas anggota DPRD Lampung ini.
Gardu Aspirasi yang diresmikan Ali Imron, menempati bangunan permanen. Berdiri diatas 700 Meter persegi, persis depan lapangan Merdeka Kecataman Selebah, tak jauh dari pusat perdagangan (pasar Harjosari).
Sebagai politisi Partai Golkar, Imron yang kelahiran Lampung Timur itu mengingatkan, warga untuk tidak melihat bangunan berwarna kuning itu, karena warnanya yang “menguning” tetapi jadikanlah bangunan ini berwarna-warni isi dalamnya.
Gardu Aspirasi tanpa membedakan aspirasi politiknya. “Tidak usah terkotak-kotak karena kita beda pilihan politiknya. “Mari diramaikan dengan kegiatan positifi,” katanya.
Imron meminta masyakarat untuk menjadikan Gardu Aspirasi sebagai “ruang publik” untuk bersama-sama mempertahankan kebersamaan yang mulai luntur.
Sementara Ketua Panitia Festival Gaple Mansyur Syamsi menyebutkan, lomba yang mulai digelar malam ini, Kamis (9/11) hingga Sabtu (11/11), diikuti 284 regu dari berbagai bagai Dusun dan desa.
Mansyur berharap, peserta bermain sportif dan menjaga kebersamaan. “Silakan bermain dengan baik. Tak perlu berselisih, yang penting pikirkan hadiahnya bisa dibawa pulang,” katanya.
Dalam lomba ini, panitia menyediakan hadiah utama dua ekor kambing, bibit pertanian, peralatan pertanian, serta hadiah hiburan lainnya.(*)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *