Pekerjaan Jalan Milik Dinas PU Lamtim Asal Jadi

Lampung Timur771 views

Lampung Timur : Belum seumur jagung peningkatan ruas jalan penghubung antara desa Jojog Kecamatan Pekalongan menuju Kecamatan Batanghari Nuban kabupaten Lampung Timur mengalami rusak parah.

Bahkan Jalan yang di ketahui menggunakan Dana Alokasi Khusus (DAK) tahun 2017 pada Dinas Pekerjaan Umum (PU) Lamtim ini terkesan asal dan di duga tidak sesuai dengan gambar kontrak pekerjaan.

Di ketahui Kerusakan ruas Jalan Penghubung dari Desa Jojok Kecamatan Pekalongan menuju Kecamatan Batanghari Nuban itu berada di Dusun, IV , RT016/RW 003 Desa Sukaraja Nuban dengan nilai HPS Paket Rp.3.959.450.000, harga penawaran Rp.3.918.251.000.00.

Menurut Sukardi (52), warga Dusun IV Rt016 Rw 003 Desa Sukaraja, bahwa masyarakat mengeluh dengan keadaan jalan yang dikerjakan pada bulan agustus 2017 dan Desember 2017 itu.

Lantaran saat ini jalan tersebut sudah mulai rusak parah kembali dan sampai saat ini belum juga ada perbaikan ulang.

“Waktu pekerjaan masyarakat tidak ada yang ikut, tapi kami masyarakat membantu mengasih minum, kopi dan makan, itu juga karena sangat senangnya masyarakat sini dibuatkan jalan, tapi sangat di sayangkan jalannya tidak bertahan lama,” jelas Sukardi.

Sukardi mengatakan, saat ini masyrakat sangat kecewa dengan pengerjaan jalan yang di duga asal jadi ini, karena apa yang di harapkan ternyata tidak sesuai dengan keinginan masyrakat.

“Selama 30 tahun lalu masyarakat menginginkan jalan yang bagus, setelah pembangunan selesai tidak sampai dua bulan jalan sudah hancur, berarti pekerjaannya kurang bagus, pekerjaannya sembarangan, sehingga hasilnya tidak sesuai yang diharapkan, “tegasnya.

Sukardi sebagai masyarakat berharap, pemerintah dan DPRD Lampung Timur untuk segera melakukan perbaikan kembali jalan tersebut , tetapi jangan sampai sama seperti saat ini yang belum lama di bangun namun sudah rusak kembali.

“Supaya aktifitas masyarakat sekitar berjalan dengan baik, mengingat jalan ini jalan poros penghubung jalan Jojog ke Kecamatan Batanghari Nuban dan Kecamatan Pekalongan, dan anak-anak kami yang melewati untuk kesekolah pun terganggu,” pungkas Sukardi.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *