Dua Terduga Teroris Diamankan Tim Densus 88 di Lampung

Nasional634 views
Densus 88 Amankan Dua Terduga Teroris di Lampung

Bandar Lampung : Sebuah rumah tempat pembuatan lighting pangging dan sound system di Kaliawi Bandar Lampung, di geledah Tim Densus 88.

Penggeledahan dikabarkan soal adanya dua orang terduga teroris yakni inisial RZ dan AF.Dua orang terduga yakni RZ dan AF diamankan Tim Densus 88 pada Senin (14/10/2019) jam 11.00 wib, di Jalan Antasari di daerah pasar tugu.

Hal itu diungkapkan oleh Babinsa Kodim 0410 Ginanjar yang mengatakan bahwa wilayah Bandar Lampung ada rencana penangkapan terduga teroris.

“Saya bersama pak Lurah, dan RT menyaksikan penggeledahan. Kalau penangkapan sudah jam 11.00 wib, di Jalan Antasari di daerah pasar tugu, dua orang terduga teroris diamankan bernama Rizki dan Arif (Aul),” katanya

Ginanjar menjelaskan dari hasil penggeledahan densus 88 menemukan beberapa barang bukti.

” Barang bukti berupa satu laptop, lima butir amunisi aktif kaliber 5,56 mm, sajam, satu tas warna putih, satu tas loreng, satu tes putih kecil, tiga buah batre kecil serta rangkaian alat listrik,” kata dia

Masih dalam kesempatan yang sama, Ketua RT 013 Lingkungan 1 Kelurahan Kaliawi Edi Supono mengaku tidak mengenal kedua orang terduga teroris tersebut.Pasalnya, kedua orang tersebut belum melaporkan diri ke RT setempat.

” Di sini tempat pembuatan lighting panggung, dimana Pak Juju sebagai penanggung jawab dan pak Andre wakilnya. Kalau Pak Juju dan pak Andre sempat melapor atas lima pekerja. Gak tau kalau bertambah-bertambah pekerjanya. Biasanya kita kontrol kesini dan menanyakan langsung, beberapa hari ini agak kurang kontrol, sepengetahuan saya tidak ada aktivitas mencurigakan disini, biasa saja,” katanya

Sementara Asep (27) teman satu kamar terduga teroris mengaku kaget dengan kedatangan Densus 88 yang menggeledah kamarnya serta atas tertangkapnya Arif (Aul) dan Rizki, sebagai terduga teroris. Ia mengenal mereka sebagai pribadi yang taat beribadah dan biasa saja, serta tidak ada tingkah laku yang mencurigakan.

” Saya kira hanya kasus narkoba, tidak tahunya kasus teroris. Saya sempat kaget, anaknya biasa saja, waktunya bekerja ya bekerja,malah ia sering mengingatkan dan mengajak rekan yang lainya untuk sholat bersama, terkadang ia suka pulang malam untuk mengerjakan proyek meja,” ujarnya.

Putra

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *