Pemkab Lamsel Panen 1000 Ekor Pedet di Dusun Bumi Harjo

Lampung Selatan : Dalam rangka mendukung Program Nasional UPSUS SIWAB (Upaya Khusus Sapi Wajib Bunting), Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Lampung Selatan melalui Dinas Peternakan dan Kesehatan Hewan (Disnakkeswan) melaksanakan Panen Raya 1.000 ekor anak sapi (Panen Pedet).

Kegiatan yang dipusatkan di Lapangan Simpang Empat Dusun Bumi Harjo, Desa Neglasari, Kecamatan Katibung, dihadiri langsung oleh Menteri Pertanian (Mentan) RI Andi Arman Sulaiman, Anggota DPR RI Komisi IV Sudin, Aster Kasad Mayjen TNI Supartodi, Pjs Gubernur Lampung Didik Suprayitno, dan Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan.

Dalam sambutannya, Menteri Pertanian RI Andi Arman Sulaiman sangat mengapresiasi kemajuan dunia peternakan di Provinsi Lampung, khususnya Lampung Selatan. Dia menyatakan produksi sapi di Lampung mencapai 126%.

“Ini luar biasa, kami bangga dengan Lampung yang merupakan penopang Jakarta, mulai dari daging, ayam, telur dan seterusanya,” ujar pria kelahiran Bone, Sulawesi Selatan ini, Kamis (29/03).

Amran mengklaim, program UPSUS SIWAB yang digalakkan sejak 3 tahun lalu telah berhasil meningkatkan produksi sapi di Indonesia. Dia menyatakan, program itu telah menghasilkan sapi bunting kurang lebih 2,8 juta ekor, dimana tahun lalu hanya sekitar 1,4 juta ekor.

“Hari ini kita lihat bersama sapi hasil IB (inseminasi buatan_red) 3 tahun yang lalu. Harganya bisa 50 juta, kalau sapi lokal harganya masih sekitar 7 sampai 8 juta. Kami kalkulasi tadi, yang lahir sampai dengan hari ini dan sementara bunting itu kurang lebih 5 juta, jadi nilainya itu 250 triliun selama 3 tahun. Inilah namanya beternak dengan cerdas,” kata Amran.

Amran menambahkan, selain program tersebut, pihaknya juga telah mewajibkan importir untuk memasok 20% sapi betina sebagai upaya meningkatkan populasi sapi di Indoensia. ”Targetnya, Indonesia menjadi lumbung pangan dunia, termasuk protein pada 2045. Itu mimpi besar bapak presiden kita,” pungkasnya.

Sementara, Bupati Lampung Selatan Zainudin Hasan, pada kesempatan itu mengimbau kepada perbankan dan pihak yang berkaitan dengan dunia peternakan, agar kedepan tidak hanya sekedar ikut meramaikan kegiatan peternakan saja.

Akan tetapi, lanjutnya,  seluruh pihak  terkait juga dapat ikut berpartisipasi nyata untuk memajukan dunia peternakan di Lampung Selatan, sehingga manfaatnya benar-benar dapat dirasakan masyarakat.

“Jadi, pendanaan atau permodalan jangan terlau dipersulit, agar dibeberapa desa bisa dibentuk bunker-bunker peternak. Bayangkan sapi yang berumur 2 bulan hampir setara dengan sapi lokal umur 8 sampai 9 bulan. Umur 2 tahun sudah mencapai berat 700 kilogram, kalau ini dikembangkan Ishaa Allahdari Lampung Selatan bisa membantu daging secara nasional, sehinga disini harga daging tidak mahal,” kata Zainudin.

Zainudin mengungkapkan, melalui Dinas Koperasi, pihaknya juga akan membuat program untuk membina para peternak yang akan dianggarakan melalui APBD. Untuk itu dia berharap, kementerian Pertanian dapat mendukung kegiatan tersebut.

“Saya juga meminta kepada Menteri Pertanian, kami usulkan permohonan bantuan alat pertanian. Dan kami juga minta agar bantuan ternak sapi kami bisa diperbaynayk,” kata Zainudin diakhir sambutannya.

Reporter : Dendi Hidayat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *