Dijebak, Dua Wartawan Lampung Timur Dituding Memeras

Lampung Timur676 views

Lampung Timur : Atas penangkapan dua orang wartawan Kabupaten Lampung Timur di Kota Metro beberapa waktu lalu, muncul dugaaan penangkapan tersebut di buat sengaja dengan cara menjebak, hingga puluhan wartawan lokal ngeluruk ke Kantor Dinas Sosial, namun sayangnya, sang kadis tidak berada di tempat. Jumat (04/05/2018).
Afriansyah Ketua Asosiasi Jurnalist Online Indonesia Kabupaten Lampung Timur menyayangkan sikap sang kadis yang ia nilai pengecut dan memiliki sikap tak terpuji dengan cara mendidik bawahanya untuk membohongi publik. Yang mengatakan Kadinsos sedang ke Jakarta mendampingi PLT Bupati, sementara di ketahui Plt Bupati berada di Kabupaten setempat.
“Melalui Sekretarisnya, Darmuji mengatakan, Kadis sedang berangkat ke Jakarta mendampingi PLT Bupati, sementara kita semua para wartawan tau, bahkan meliput kegiatan PLT Bupati sedang menyambut tamu dari Kodim, di Markas Kodim (Makodim) Sukadana pagi menjelang siang hari ini tanggal 04/05,” kata Afriansyah.
Di tambahkanya, dugaan jebakan atas penangkapan kedua wartawan lokal  tersebut tidaklah layak di lakukan, terlebih lagi seorang pejabat eselon II B.
“Karena itu saya mewakili rekan-rekan wartawan, agar Bupati beserta jajaranya dapat mengkaji ulang M. Yunus dari jabatanya sebagai Kepala Dinas Sosial, di kabupaten ini masih banyak yang layak,” tandasnya.
Hal senada juga di sampaikan beberapa Organisasi kepemudaan kabupaten itu, diantaranya, Amir Faisol Ketua Markas Cabang Laskar Merah Putih (Macab LMP) Lampung Timur, yang meminta agar Bupati mengkaji pejabat yang tidak layak.
Amir juga menyampaikan harapanya kepada para lembaga Hukum untuk melakukan tindakan atas ramainya pemberitaan pada media, yang mana Kadinsos di duga telah melakukan penyelewengan anggaran ATK dan SPPD.
“Sebaiknya juga Kadinsos di periksa, terkait ramainya pada pemberitaan media massa, atas dugaan permainan anggaran, bahkan yang paling kecil saja, misalnya untuk baleho promosi, itu tidak ada, padahal hanya 7 jutaan saja, ini kan namanya kemaruk,” tandas Amir Faisol.
Reporter : Aerlangga

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *